Thursday, June 23, 2016

DASAR-DASAR PERENCANAAN TAMBANG

Perencanaan Tambang
Perencanaan Tambang
Pertambangan adalah merupakan salah satu penghasil bahan dasar industri (Primary Industries) yang merupakan andil besar dalam perkembangan masyarakat modern. Contoh bahan tambang antara lain bahan-bahan bangunan seperti misalnya batu-batuan, pasir bahan kaca, tanah liat dan bahan semen, dll. Disamping hal tersebut ada tambang minyak, batu bara, emas, intan dll. Pengambilan atas bahan-bahan material tersebutdari bumi dengan penambangan mempunyai arti penting bagi perkembangan ekonomi masyarakat.
Penambangan, secara umum dapat dikatakan sebagai suatu proses kegiatan pengambilan bahan-bahan mineral atau batubara dari tempat asalnya dan membawanya ke tempat pengolahan atau langsung ke pemakai.
Penambangan pada dasarnya dapat dikatagorikan menjadi logam, non logam dan batubara. Ditinjau dari letak kegiatan penambangannya, tatacara penembangan dapat diklasifikasikan menjadi Tambang Terbuka dan Tambang Bawah Tanah.
Secara umum tahapan-tahapan kegiatan dalam pertambangan dapat meliputi prospeksi, eksplorasi, evaluasi (studi pelaksanaan), perencanaan tambang, persiapan (development), penambangan (exploitasi), pengolahan dan extractive metalurgy.
Termasuk perencanaan penambangan open pit dengan memberikan kemampuan untuk menggabungkan semua pengetahuan yang telah diperoleh kedalam suatu perancangan (penentuan pit limit) dan perencanaan (pentahapan) dan evaluasi suatu tambang yang modern.
Dua spek penting dalam pekerjaan perencanaan tambang adalah seperti yang telah disebutkan diatas yaitu perancangan pit atau penentuan batas akhir pertambangan (pit limit), serta pentahapan dan penjadwalan produksi hingga ke perencanaan tahunan dan bulanan.
Perencanaan tambang merupakan suatu tahap yang penting dalam studi kelayakan dan rencana operasi pertambangan. Perencanaan suatu tambang terbukayang modern seperti saat ini memerlukan model komputer dari sumberdaya yang akan ditambang, baik berupa blok model untuk tambang bijih maupun gridded seam model untuk endapan tabular seperti batubara.
Masukan yang diperlukan dalam perancangan pit limit adalah aspek tekno-ekonomik seperti kemiringan lereng tunggal dan lereng keseluruhan, ongkos-ongkos penambangan, pengolahan, pemurnian G&A (overhead), faktor-faktor perolehan (recovery) serta harga komoditas.
Keluaran yang dihasilkan adalah jumlah cadangan serta distribusi ton dan kadarnya, yang harus direncanakan adalah tingkat produksi serta tahap-tahap penambangannya. Tingkat produksi ore dan waste yang direncanakan akan menentukan jumlah peralatan dan tenaga kerja yang dibutuhkan. Tingkat produksi, pentahapan penambangan (pushback) dan penjadwalan produksi yang optimum ditunjukkan untuk memaksimalkan beberapa kriteria finansial seperti NPV atau ROI.
Diperlukan pemahaman aspek-aspek perencanaan pit dan waste dump, perencanaan produksi ore dan waste, aspek geoteknik serta lingkungan.
Perencana tambang juga diharapkan lebih memahami pula aspek analisis finansial, yang pada akhirnya menentukan tingkat keuntungan (profitability) dari suatu usaha pertambangan.
Load disqus comments

0 comments