1. Model
Blok Cebakan Mineral
Pemakaian
model blok untuk memodelkan suatu cebakan mineral telah umum dilakukan dalam
industri pertambangan. Hal ini dimulai pada akhir tahun 60-an, ketika komputer
mulai digunakan di dalam pekerjaan perhitungan cadangan dan perencanaan
tambang. Volume 3-dimensi cebakan mineral yang akan ditambang kita bagi ke
dalam unit-unit yang lebih kecil (blok/unit penambangan terkecil). Dalam
kerangka model blok inilah semua tahap pekerjaan akan dilakukan, mulai dari
penaksiran kadar, perancangan batas penambangan hingga ke perencanaan tambang
jangka panjang dan jangka pendek.
Tergantung
pada jenis cebakan mineral yang dihadapi, tujuan pembuatan model serta metode
penambangan, ukuran blok dapat berkisar dari 3 x 3 x 2 m (x,y,z) atau lebih
kecil untuk cebakan emas tipe vein, hingga 25 x 25 x 15m atau lebih besar untuk
cebakan-cebakan berukuran masif seperti tembaga porfiri. Tiap-tiap blok akan
memiliki atribut (variabel model) misalnya topografi atau volume blok
(utuh/tidak utuh), jenis batuan, berat jenis, taksiran kadar, klasifikasi hasil
taksiran, aspek pengolahan/metalurgi dll.
Semakin banyak jumlah blok dan jumlah variabel dalam model, semakin
besar pula kebutuhan memori dan mass
storage (disk space) komputer kita.
2. Kriging: Suatu Penjelasan Intuitif
Metode kriging
yang akan dibahas di sini adalah teknik linier yang dikenal sebagai kriging biasa (ordinary kriging). Selain kriging biasa, banyak lagi teknik
kriging linier dan non-linier lainnya.
Teknik-teknik lainnya ini (simple kriging, universal kriging, lognormal
kriging, jackknife kriging, indicator kriging, probability kriging, disjunctive
kriging) tidak akan dibicarakan di sini.
Gambar 1. Skema tiga dimensi suatu model blok cebakan mineral. |
Gambar 2. Penaksiran kadar blok menggunakan conto yang terletak di dalam dan/atau di sekitar blok. |
Kriging adalah
penaksir geostatistik yang dirancang untuk penaksiran lokal dari kadar blok
sebagai kombinasi linier dari conto-conto yang ada di dalam dan / atau di
sekitar blok, sedemikian rupa sehingga taksiran ini tidak bias dan
memiliki varians minimum.
Secara sederhana, kriging
menghasilkan seperangkat bobot yang meminimumkan varians penaksiran (estimation
variance), sesuai dengan geometri permasalahan (konfigurasi conto di sekitar
blok) dan sifat mineralisasi. Faktor
terakhir ini dinyatakan dalam fungsi variogram yang mengkuantifikasikan
korelasi spatial (ruang) antar conto
Dengan teknik rata-rata
tertimbang (weighted average), kriging akan memberikan bobot yang tinggi untuk
conto di dalam / di dekat blok, dan sebaliknya bobot yang rendah untuk conto
yang jauh letaknya. Selain faktor jarak,
bobot ini ditentukan pula oleh posisi conto relatif terhadap blok dan terhadap
satu sama lain.
3. Latar
Belakang
Hubungan
kadar conto pemboran dengan kadar sebenarnya (dari blok penambangan)
memperlihatkan suatu pencaran sistematis. Artinya, kadar conto bor tersebut
bukanlah suatu penaksir yang paling baik untuk kadar blok penambangan.
Matheron
memberikan cara penaksir yang lebih akurat melalui pembobotan harga-harga conto
dengan bantuan fungsi variogram. Nama cara ini (kriging) diberikan sebagai
penghormatan kepada D.G. Krige, yang memelopori cara penaksiran kadar emas
dengan menggunakan koreksi antar conto pada tahun limapuluhan di Afrika
Selatan.
Korelasi
antara kadar conto pemboran dengan kadar sebenarnya dari suatu blok penambangan
di titik bor tersebut (diperoleh setelah blok tersebut ditambang) akan
memberikan suatu diagram pencar yang memperlihatkan, bahwa sebagian besar
pasangan kadar tersebut terletak di dalam suatu ellips.
Jika
kadar conto merupakan taksiran yang akurat untuk kadar blok penambangan yang
diwakili conto tersebut, maka pencaran pasangan data tersebut akan membentuk
garis regresi A-A' yang melalui titik nol, dengan sudut 450.
Penelitian Krige terhadap perilaku kadar conto emas memperlihatkan bahwa garis
regresi tersebut pada kenyataannya lebih mendatar, seperti yang ditunjukkan
oleh garis B-B'.
Gambar 3. Pencaran data antara kadar conto vs. kadar blok untuk conto emas (kurva B-B') |
Ini
berarti bahwa ada penyimpangan sistematik dan conto bor bukan merupakan harga
taksiran yang mewakili kadar bijih pada blok yang ditambang.
Analisis
conto yang terletak di atas harga rata-rata () memberikan kadar yang lebih tinggi daripada kadar
sebenarnya dari blok penambangan, atau z1>Z1.
Sebaliknya
analisis untuk kadar di bawah rata-rata menunjukkan kadar conto lebih rendah
daripada kadar blok hasil penambangan. Conto z2 memiliki kadar yang
lebih kecil daripada kadar sebenarnya Z2 dari blok penambangan.
Menggunakan
taksiran variogram dari analisis data regional, Matheron memperlihatkan bahwa
taksiran kadar blok tidak hanya dipengaruhi oleh conto yang terletak di dalam
blok saja, tetapi juga dipengaruhi oleh conto-conto di sekitarnya yang
berdekatan. Hasilnya adalah :
1. suatu harga taksiran kadar yang
lebih baik,
2. suatu varians dari taksiran
tersebut.
Elips
pasangan data antara kadar conto dengan kadar sebenarnya dari blok bijih dapat
dibagi menjadi empat bagian, menggunakan garis regresi melalui titik (,), serta batas cut-off
grade (cog) zC = ZC = 5 % (Gambar 2a) atau zc = 3,5%
dan Zc = 5% (Gambar 2b).
Gambar 4. Pencaran data antara kadar conto vs. kadar blok yang memperlihatkan prospek kesalahan penambangan |
Daerah 1 : blok yang ditambang dengan kadar > cog yang sesuai
dengan
kadar conto > cog ditambang
Daerah 2 : blok-blok yang tidak ditambang dengan kadar
< cog yang
sesuai
dengan kadar conto < cog
Daerah 3 : blok-blok dengan kadar < cog yang karena kesalahan
penaksiran
(kadar taksiran > cog) juga
ditambang
Daerah 4 : blok-blok dengan kadar > cog yang karena kesalahan
penaksiran
(kadar taksiran < cog) tidak
ditambang
Jika
garis regresi B-B' yang menunjukkan hubungan antara conto (sebagai taksiran
kadar) dan kadar blok (kadar sebenarnya) diplot, maka blok-blok dengan kadar
< 5% (cog) yang ditambang karena taksiran kadar (conto) >3,5% cog (daerah
3, Gambar 4b). Daerah 3 yang ditambang walaupun berkadar rendah menjadi
lebih besar, daerah 4 yang tidak tertambang karena
kesalahan informasi menjadi kecil. Namun demikian, secara keseluruhan
daerah dengan blok-blok yang mempunyai kadar > cut-off grade (5 %) dan ditambang menjadi lebih besar.
Kriging tidak akan membuat garis regresi
baru yang lebih baik, tetapi akan mempersempit elips pencaran taksiran data
(Gambar 5b).
|
Gambar 5. Perubahan bentuk elips pencaran data dengan penggunaan metode kriging. |
Kriging
akan memberikan bentuk elips pencaran data yang lebih kurus/sempit, dengan
garis regresi yang mendekati sudut 45o. Jumlah blok pada daerah 3 dan daerah 4 (yang menyatakan
kadar rendah ditambang atau kadar tinggi tidak ditambang) akan berkurang.
4. Asumsi dan Sifat-Sifat
Kriging
Penggunaan ordinary
kriging didasarkan pada asumsi-asumsi berikut (Kim, 1990):
ï Penyebaran
kadar merupakan suatu proses acak (random process) dengan asumsi sedikit lebih
lunak daripada stasionaritas orde kedua, yang biasanya disebut dengan asumsi
hipotesis intrinsik orde nol. Ini berarti bahwa varians maupun kovarians harus
ada dan finite
ï Data tidak
menunjukkan gejala drift, dengan kata lain
E[Z(x)] = m
ï Kadar
rata-rata (m) dari cebakan ini tidak diketahui
Selain kedua
sifat penting dari kriging yang merupakan penaksir tidak bias dengan varians
penaksiran yang minimum, masih ada beberapa sifat menarik lainnya yaitu:
ï Untuk tiap
blok yang ditaksir dapat diperoleh pula varians krigingnya.
ï Kriging
adalah interpolator yang eksak; taksiran kadar pada lokasi data akan sama
dengan nilai data (conto), jadi tidak ada kesalahan penaksiran.
ï Kriging
memiliki kemampuan intrinsik untuk ‘menguraikan’ data (declustering) dalam
proses penaksiran. Hal ini amat berguna
dalam penaksiran menggunakan data yang amat mengelompok dan tak beraturan.
ï Kriging
memberikan taksiran yang tidak bias secara bersyarat (conditionally
unbiased). Ini berarti bahwa secara
rata-rata, semua blok yang taksiran kadarnya adalah Z0 akan memiliki kadar
tersebut, atau
E [Z | Z* = Z0] = Z0
ï Kriging
mampu ‘menyaring’ conto yang digunakan dalam penaksiran (screening), artinya
conto yang letaknya di dekat blok cenderung akan menyaring / mengurangi
pengaruh conto yang letaknya lebih jauh di belakang conto pertama.
ï Dengan
teknik kriging, kadar rata-rata dari blok-blok kecil sama dengan taksiran kadar
untuk gabungan dari blok-blok tersebut (additivity). Catatan: varians kriging dari blok-blok
tidak dapat digabungkan seperti halnya taksiran kadar.
Selain beberapa kelebihan
penaksir kriging di atas, ada pula beberapa kekurangan atau kelemahannya. Yang
pertama, ordinary kriging cenderung menghasilkan taksiran blok yang lebih
merata atau kurang bervariasi dibandingkan dengan kadar yang sebenarnya
(smoothing effect). Walaupun secara
global kriging memberikan taksiran yang tidak bias, secara lokal kadar yang
tinggi biasanya ditaksir terlalu rendah dan sebaliknya.
Kelemahan yang kedua,
bobot yang diperoleh dari persamaan kriging tidak ada hubungannya secara
langsung dengan kadar conto yang digunakan dalam penaksiran. Bobot ini hanya tergantung pada konfigurasi
conto di sekitar blok dan satu sama lain, serta pada variogram (yang walaupun
merupakan fungsi kadar namun didefinisikan secara global). Walaupun variogram memberikan gambaran dari
mineralisasi dengan merata-ratakan beda kuadrat dari conto untuk setiap
pasangan jarak h, ia tidak dapat menangkap seluruh aspek variasi kadar pada
tingkat lokal. Jadi, perbedaan kadar
conto yang cukup besar (antara satu hingga dua orde saja) sudah cukup untuk
mengacaukan taksiran kadar di tingkat lokal / blok.
Selain itu, varians kriging
yang dihasilkan tidak pula mencerminkan variabilitas kadar conto yang digunakan
dalam penaksiran. Varians kriging lebih merupakan suatu indeks ketidak pastian
dari hasil taksiran kadar, dan hanya dapat dibandingkan secara relatif untuk
blok-blok dalam satu model yang sama. Ia
hanya merupakan fungsi dari posisi conto terhadap blok dan terhadap satu sama
lain. Untuk ukuran ketidak pastian dari
taksiran kadar yang berdasarkan pada kadar conto, teknik kriging lainnya
seperti jackknife kriging dapat digunakan.
Varians jackknife yang merupakan fungsi dari cadar conto dapat digunakan
untuk membuat suatu selang kepercayaan untuk taksiran kadar (Adisoma, 1993).
5. Persamaan
Kriging
Misalkan
terdapat suatu kumpulan S1
dari n conto dengan volume yang sama
pada suatu tempat xi.
Sebagai taksiran harga terhadap suatu kadar Z
dari volume V dipilih Z*. Taksiran kadar ini dapat dihitung
melalui pembobotan rata-rata tertimbang (whighted
average) kadar-kadar conto z(xi).
Jumlah
faktor pembobotan li dibuat
sedemikian rupa sehingga sama dengan satu :
Dengan
demikian taksiran ini tidak bias, artinya harga yang diharapkan untuk perbedaan
antara Z dan Z* adalah nol.
E
[Z -Z*] = 0
Dengan
memperhatikan faktor-faktor pembobotan akan didapat suatu varians estimasi
(lihat diskusi tentang varians estimasi)
Varians estimasi atau varians penaksiran ini adalah suatu
fungsi dari faktor-faktor pembobotan li.
Untuk memilih faktor-faktor pembobotan yang optimal, dibuat sedemikian rupa
sehingga varians perkiraan ini minimum.
Persyaratan
bahwa jumlah li adalah satu,
dapat didekati dengan pertolongan suatu multiplikator
Lagrange (m)
untuk meminimum-kan hubungan persamaan berikut ini :
Selain
dari yang tidak diketahui, juga terdapat
m yang juga tidak diketahui. Pernyataan bahwa harus
diminimumkan ini diartikan bahwa perbedaan parsial dan adalah nol.
Selanjutnya
didapat sistem persamaan linier (kriging system) sebagai berikut :
atau
dan
Sistem persamaan ini cukup untuk menentukan harga-harga lj
dan m yang akan menghasilkan suatu varians minimum.
Varians
penaksiran (kriging variance) akan
diekspresikan melalui persamaan berikut :
atau
Berikut
ini diuraikan persamaan untuk menghitung
dan yang merupakan
konstanta-konstanta yang tidak dikenal :
Dengan
memperhatikan bahwa , maka akan memberikan suatu matriks berikut ini :
Matriks
merupakan suatu
matriks yang simetris.
Sistem
persamaan tersebut diatas dapat dituliskan sebagai berikut :
Persamaan
ini akan diselesaikan terhadap L untuk mendapatkan li
dan sehingga diperoleh persamaan :
Untuk
varians kriging dapat dituliskan :
6. Prosedur Point/Block Kriging
Teknik
penaksiran kriging biasa (ordinary kriging) dapat dilakukan untuk blok maupun
untuk penaksiran di suatu titik.
Penaksiran titik merupakan suatu kasus khusus dari penaksiran blok,
yaitu blok tersebut diwakili oleh titik tengahnya.
Jadi, untuk
penaksiran di suatu titik lokasi (point kriging) volume blok menyusut menjadi
sebesar volume conto. Perhitungan
varians penaksiran (kriging variance) pun menggunakan menggunakan varians conto
(sample variance) sebagai titik tolak.
Aplikasi
penaksiran kadar dalam bidang pertambangan hampir selalu dilakukan untuk
blok-blok yang merupakan unit penambangan terkecil. Dalam proses perhitungan (jarak conto ke
blok, variogram antara conto dan blok), setiap blok diwakili oleh titik-titik
integrasi (lihat Gambar 5). Perhitungan
varians penaksiran dilakukan dengan titik tolak varians blok, bukan varians
conto. Selain dari hal-hal di atas,
prosedur penaksiran titik pada dasarnya sama dengan penaksiran blok (lihat
Gambar 6).
Gambar 5. Contoh dua dimensi dari suatu blok dengan perhitungan luas yang didekati oleh 9 titik integrasi numerik |
|
|
Gambar 6. Rangkuman prosedur point / block kriging |
7. Contoh
Perhitungan
Pengaruh
beberapa parameter geostatistik akan diterangkan pada suatu conto perhitungan
sederhana sebagai berikut :
Diketahui
conto xi dengan kadar z(xi) diambil dengan jarak
yang sama (L=20 m) di sepanjang suatu
garis. Kadar rata-rata semua conto = 1,0. Variogram
(model Matheron) pada data tersebut mempunyai parameter sebagai berikut :
C0
= 0,0 C = 1,0 a = 60 m
Akan
dihitung bobot, varians estimasi (varians kriging), dan standar deviasi relatif
untuk kadar z* suatu potongan garis
sepanjang L (mis, pada titik x1)
7.1 Sistem
Kriging dengan memperhatikan hanya satu conto
7.2 Sistem
Kriging dengan memperhatikan tiga conto
7.3 Contoh perhitungan sederhana penaksiran titik untuk dua
konfigurasi conto
Untuk memberikan
gambaran yang lebih nyata, berikut ini diberikan contoh sederhana bagaimana
memecahkan persamaan kriging tanpa bantuan komputer. Agar lebih mudah,
contoh-contoh ini dibuat untuk penaksiran titik (point kriging). Penaksiran
blok mempunyai cara perhitungan yang sama, hanya detail perhitungannya lebih
panjang. Untuk penaksiran blok dengan jumlah
conto cukup banyak, program komputer yang ada dapat dipakai dengan mudah.
Gambar 7
menunjukkan suatu blok kecil yang diwakili oleh titik tengahnya X0,
yang dikelilingi oleh conto yang masing-masing berjarak 100 m dari blok. Konfigurasi pada Gambar 7a memperlihatkan
conto 2 dan 3 yang letaknya saling berdekatan (jarak satu sama lain 20 m) di
sebelah Timur blok, dan conto 1 di sebelah Barat blok. Konfigurasi di Gambar 7b memperlihatkan
ketiga conto yang tersebar merata di sekitar blok (tidak ada pengelompokan
data).
Kriging akan
dapat membedakan kedua konfigurasi ini dengan memberikan bobot yang
berbeda. Sebaliknya, metode penaksiran
yang semata-mata didasarkan kepada jarak antara conto dengan blok (misalnya
metode jarak terbalik / inverse distance) tidak mampu melihat pengelompokan data
ini. Inverse distance akan memberikan
bobot yang sama untuk kedua konfigurasi di atas.
Digunakan
variogram model Sferis (Matheron) dengan :
nugget (C0)
= 0
sill = 4,0
range (a) = 400 m
atau g(h) = 0,01
h untuk h £ 400 m
g(h) = 4,0
h untuk h >
400 m
a. Perhitungan untuk
konfigurasi Gambar 7a.
Langkah 1. Menghitung
variogram antar conto
Langkah 2. Menghitung
variogram antara blok/titik conto
Langkah 3. Mengisikan
elemen-elemen matriks kriging dan diselesaikan untuk memperoleh bobot.
sehingga diperoleh :
W1 = 0,487 ; W2 = W3 = 0,256 ; dan m = -
0,026
Langkah 4. Menghitung
varians Kriging
sk2
= 0,974
b. Perhitungan untuk
konfigurasi Gambar 7b.
sehingga diperoleh :
W1 = W2 = W3 = 0,333 ; dan m = -
0,153
Varians Kriging,
sk2
= 0,847
Kesimpulan :
ï Secara
relatif, konfigurasi Gambar 7b memberikan varians kriging yang lebih rendah
dari pada konfigurasi Gambar 7a, artinya hasil taksiran kadarnya lebih dapat
dipercayai.
ï Bobot
conto 1 pada konfigurasi Gambar 7a hampir separuh dari seluruh bobot, dan conto
2+3 separuhnya. Artinya konfigurasi Gambar 7a praktis ditaksir dengan 2 conto
yaitu conto 1 dan gabungan conto 2+3.
ï Konfigurasi
Gambar 7b memberikan bobot yang sama untuk setiap conto.
0 comments