I. RENCANA KERJA
A. U M U M
1. Berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku, penyelidikan mineral
dibagi menjadi 2 tahap, yaitu Penyelidikan Umum dan Eksplorasi.
2. Setiap tahap mempunyai tujuan untuk memperoleh informasi tertentu
mengenai keterdapatan atau keberadaan sumberdaya mineral.
3. Rencana eksplorasi merupakan kegiatan yang diarahkan untuk memberikan gambaran
mengenai kegiatan apa saja yang akan dilakukan dan perkiraan hasilnya
berdasarkan data atau informasi dasar yang ada.
4. Oleh karena itu secara umum rencana eksplorasi harus mengemukakan
masalah yang bertalian dengan :
a. Tujuan penyelidikan atau perkiraan hasil yang akan diperoleh.
b. Cara mencapai tujuan tersebut yaitu penggunaan metode eksplorasi dan prosedurnya
serta perkiraan volume kegiatan.
c. Tenaga dan keahlian yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.
d. Waktu dan lamanya kegiatan.
e. Peralatan yang digunakan dalam penyelidikan.
f. Biaya yang diperlukan dalam penyelidikan.
5. Dalam rencana eksplorasi hendaknya juga diketemukan data atau informasi
dasar untuk menentukan kegiatan apa saja yang akan dilakukan.
6. Secara garis besar rencana eksplorasi harus memuat uraian seperti
dibawah ini.
B. ISI RENCANA EKSPLORASI
MINERAL
I. PENDAHULUAN
a. Perijinan Agar dijelaskan megenai bentuk perijinan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku,hak guna lahan, dan lain sebagainya. Luas,
lokasi wilayah perizinan, masa berlakunya dan tanggal persetujuan agar
dikemukakan dengan rinci. Bila merupakan perpanjangan ijin agar dijelaskan.
b. Maksud dan tujuan
1) Agar dijelaskan mengenai tahap penyelidikan yang akan dilakukan dan
jenis komoditas yang akan diselidiki termasuk bahan ikutannya.
2) Daerah yang diselidiki dan luasnya (kegiatan dilakukan untuk seluruh daerah
atau sebagian) agar dikemukakan dalam bagian ini.
3) Bila ada kemungkinan mengenai pelepasan daerah (relinguishment)
agar dijelaskan pula.
c. Lokasi daerah penyelidikan
1) Agar dijelaskan mengenai lokasi daerah penyelidikan baik secara
administratif (Propinsi, Kabupaten, Kecamatan) maupun geografis (Kordinal).
2) Bila ada informasi (berdasarkan literatur) agar dikemukakan pula mengenai
cara pencapaian daerah penyelidikan dan sarana perhubungan.
d. Informasi umum daerah penyelidikan
1) Bila ada informasi (berdasarkan acuan) agar dijelaskan mengenai keadaan
daerah penyelidikan secara umum seperti penduduk, iklim, topografi, vegetasi
dan tataguna lahan, dan lain sebagainya.
2) Untuk kegiatan penyelidikan kelautan perlu diinformasikan mengenai alur
pelayaran, daerah pembuangan ranjau, arus regional, jalur kabel dan pipa.
3) Agar dikemukakan pula mengenai tersedianya peta-peta dasar seperti topografi/batimetri,
penginderaan jauh, geologi dan lain sebagainya.
4) Bila tersedia agar dikemukakan mengenai penyelidikan terdahulu yang
pernah dilakukan di wilayah itu dan hasilnya secara ringkas (informasi geologi,
geofisika, geokimia dan lain sebagainya).
5) Agar dibahas mengenai keadaan geologi dan keterdapatan jenis sumber daya
mineral berdasarkan data dan informasi yang ada.
2. RENCANA KEGIATAN
a. Jadwal Kegiatan
1) Agar dijelaskan jadwal rencana kegiatan penyelidikan mulai dari awal
(persiapan), kegiatan pengumpulan data (di lapangan, pengolahan data, dan
penyusunan laporan.
2) Jadwal kegiatan ini hendaknya disusun dalam bentuk tabel.
b. Persiapan
1) Agar dikemukakan persiapan yang akan dilakukan seperti studi literatur,
pengolahan dan penafsiran data terdahulu seperti data penginderaan jauh,
geologi dan lain sebagainya.
2) Untuk kegiatan penyelidikan geofisika, agar dijelaskan tingkat
ketelitian alat (dikalibrasi)
c. Kegiatan Lapangan
1) Tergantung pada tahap penyelidikannya, kegiatan lapangan dapat terdiri
dari pemetaan geologi dan pemineralan, penyelidikan geofisika, penyelidikan geokimia,
pembuatan sumur uji, parit uji, pemboran, pembuatan terowongan dan lain sebagainya.
2) Oleh karena itu dalam rencana kerja agar dijelaskan mengenai metode yang
akan digunakan.
3) Target kegiatan (luas daerah) juga harus dijelaskan untuk setiap metode
yang digunakan.
4) Metode yang akan digunakan (geologi, geofisika seperti polarisasi
terimbas, potensial diri, seismik, gaya berat, geomagnet, sounding, side scan
sonar dan lain sebagainya, geokimian endapan sungai, tanah dan batuan,
parit-uji, sumur-uji, pemboran).
5) Bila telah direncanakan pembuatan sumuruji, parit-uji atau pemboran agar
dijelaskan mengenai desain eksplorasi (pola pemboran agar dijelaskan mengenai
desain eksplorasi (pola kerapatan, distribusi dan jumlahnya).
6) Skala peta yang digunakan.
Pemetaan
·
Agar diuraikan mengenai penyediaan peta dasar untuk kegiatan lapangan, apakah
dengan penafsiran citra penginderaan jauh, atau akan dilakukan pengukuran
topografi atau lintasan dan lain sebagainya. Sebutkan skala petanya, jelaskan
sumber perolehan peta peta sudah siap, hasil penafsiran citra penginderaan jauh
atau pengukuran sendiri).
·
Berdasarkan tahap penyelidikan agar dijelaskan mengenai rencana pemetaan berdasarkan
litologi, ubahan atau pemineralan atau tubuh bijih.
·
Agar dijelaskan mengenai rencana pemercontohan (float dan/atau singkapan,
jenis. Contoh seperti batuan atau pemineralan, caranya seperti Bulk, gravity
core, grab, chip, atau channel, dan jumlah contoh).
Geokimia
ˆ Bila ada beberapa daerah yang akan diselidiki secara terpisah agar
dijelaskan mengenai daerah mana saja yang akan diselidiki luasnya
ˆ Jelaskan metode yang akan digunakan (geokimia endapan, sungai, tanah,
atau batuan)
ˆ Uraikan mengenai rencana pola dan kerapatan pengambilan contoh (grid, spur
and ridge dan lain sebagainya)
ˆ Uraikan mengenai rencana jumlah contoh, dilampiri dengan peta rencana lokasi
Contoh.
Geofisika
ˆ Bila ada beberapa daerah yang akan diselidiki secara terpisah agar
dijelaskan mengenai daerah mana saja yang akan diselidiki secara geofisika dan
luasnya.
ˆ Penjelasan mengenai metoda geofisika yang dipakai magnet/elektromagnet, gaya
berat, tahanan jenis, polarisasi terimbas, potensial diri, seismik, sounding,
side scan sonar, rediometri, well logging dan lian sebagainya).
ˆ Agar diuraikan mengenai pola dan kerapatan dan jumlah titik pengamatan, dilampiri
peta rencana titik pengamatan
ˆ Rencana pengambilan Contoh untuk pengukuran sifat fisik.
Pemboran, sumur uji, parit uji
ˆ Agar dijelaskan mengenai rencana jenis pemboran (scout drilling,
eksplorasi atau untuk evaluasi, coring atau non coring), sumur dan parit uji,
rencana cara pembuatannya.
ˆ Agar dijelaskan mengenai pola dan kerapatan pemboran, sumur-uji atau parit-uji.
ˆ Penjelasan mengenai rencana lokasi dan kedalaman
ˆ Agar diuraikan mengenai pemercontohan (metode, jenis, lokasi) dan jumlah contoh.
Pembuatan Shaft, terowongan dan lain sebagainya
ˆ Agar diuraikan mengenai cara pembuatan, lokasi, kedalaman, panjang, arah
dan lain sebagainya.
ˆ Jelaskan mengenai rencana pengambilan Contoh, jenis dan jumlahnya
Penyelidikan masalah hidrogeologi, lingkungan dan aspek lain.
ˆ Perencanaan ini disususn terutama bila penyelidikan sudah mengarah ke evaluasi
sumber daya mineral (terukur) atau studi kelayakan.
d. Analisis laboraturium
1) Agar dikemukakan di Laboratorium mana akan dilakukan analisis.
2) Rencana metode analisis (AAS, ICP, Kolorimetri, Fire Assay dan lain sebagainya)
yang akan dilakukan.
3) Jenis dan jumlah unsur yang akan dianalisis
4) Renana penggunaan cek analisis, bila di laboratorium lain agar
disebutkan.
5) Rencana analisis petrografi, mineragrafi, mineral berat dan besar butir.
e. Pengolahan dan Penafsiran Data
1) Agar dijelaskan rencana pengolahan data seperti pemodelan geologi, data geokimia,
data geofisika.
2) Bila rencana penyelidikan sudah meningkat ke arah estimasi sumber daya
mineral, hendaknya dicantumkan pula perkiraan penggunaan metoda estimasi sumber
daya dan cadangan serta kategorinya.
3. RENCANA TENAGA KERJA DAN PERALATAN
a. Agar dikemukakan penyediaan tenaga
kerja, kualifikasi atau keahliannya terutama yang berkaitan dengan kegiatan
eksplorasi, dan jumlahnya.
b. Jelaskan jenis peralatan yang akan digunakan serta jumlahnya.
c. Bila ada suatu kegiatan yang dikontrakkan agar disebutkan kontraktor dan
bidangnya.
4. RENCANA BIAYA
Agar dijelaskan jenis biaya
atau pengeluaran serta perkiraan jumlahnya.
5. DAFTAR ACUAN
a. Sebutkan acuan terpakai terutama yang bertalian dengan hasil penyelidikan
terdahulu.
b. Penulisan daftar acuan hendaknya mengikuti pedoman atau tatacara yang umum
berlaku.
6. LAMPIRAN :
Agar dilampirkan peta dasar
dan surat (perijinan) diantaranya sebagai berikut :
a. Peta yang menunjukkan lokasi dan kesampaian daerah
b. Peta-peta dasar terakhir yang digunakan sebagai dasar acuan eksplorasi.
c. Peta-peta rencana lokasi titik pengamatan (sumur/pari uji,pemboran,
geofisika) serta lokasi Contoh (geokimia, geologi, (pemineralan).
d. Surat-surat yang bertalian dengan perijinan kegiatan (SK dan lain
sebagainya)
e. Daftar personil dan keahliannya
f. Daftar peralatan dan jumlahnya
0 comments